Jumat, 16 September 2022

 

Tanggal 15 September 2022 merupakan hari ulang tahun pernikahan kami yang ke 37.
Saya teringat pada 15 September tahun 2010 ketika ulang tahun pernikahan ke 25 sempat saya mengunggah sebuah puisi pada media Facebook.

Saya beranggapan tidak ada buruknya kalau puisi itu ditampilkan lagi di sini sebagaimana aslinya, berikut ini :


Pernikahan Perak

 

Ramlan Ruvendi

 

Istriku .. 

Hari ini 25 tahun usia pernikahan kita,

Cukup waktu ‘tuk merenungi perjalanan kita......

Kita pernah mereguk pasang surut dan riaknya kehidupan

Kita sempat dihimpit setumpuk beban hidup 

dan sebongkah kepedihan jiwa

Kitapun pernah meneteskan air mata saat jiwa terguncang pilu  

Kala itu keluh kesah tak lagi mampu menghapus duka

Bahkan do’apun tak lagi mampu mengusir galau

 

Kekasih  ….!!!

Kau adalah istri sejati …

Pendamping setia disaat jiwaku terpuruk

Dikala keputusasaan harapan menghadang

Dari rahimmu lahir 3 permata indah nan elok

Kini permata itu tumbuh dewasa sehat dan cemerlang

Anak kita jadi penghibur lara dan pengobat luka

Mereka adalah cermin dari emosi dan perilaku kita

Mereka adalah wujud dari ahlak dan kecintaan bersama

 

Istriku  ….!!!

Andaikan emosi kita sempat bergejolak …. membekas luka

Jangan biarkan jadi bara… dan jiwa dikuasai murka

Tapi jadikanlah pengisi sudut-sudut kehidupan nan berwarna

Membalut pengalaman menjadi indah

 

Kini diusia 25 tahun pernikahan kita

Aku tak ingin ada lagi kepiluan jadi sandungan

Dan emosi liar jadi bencana …………………….

Cukup sudah pengalaman mengajarkan kearifan

Dan jadilah pelajaran hidup sebagai pelita dimasa depan.

 

Bogor 15 September 2010


[ Kini 3 permata itu telah berjodohnya dan melahirkan 4 cucu yang cantik dan gagah]




Selasa, 23 Agustus 2022

Nasihat dan Pesan Orang Tua untuk Anak Yang Akan Menikah (Inayah Islamiyanti)

Disampaikan pada acara pengajian menjelang pernikahan

Tanggal 26 Agustus 2021 M/17 Muharram 1443 H)

Hari pernikahan tanggal 28 Agustus 2021

 

Bissmillahirrahmaanirrahiim…

Anaku Inayah Islamiyanti yang papah dan mamah cintai sepanjang hidupmu, kini hanya tinggal menghitung hari, kamu akan dipersunting oleh seorang pria yang menjadi pilihanmu.

Engkau telah menentukan pilihan buah hati untuk dijadikan imam dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Kamu juga tahu bahwa orang tuamu tidak pernah ikut campur dalam menetapkan siapa yang akan menjadi pendampingmu, itu semata-mata hanya agar engkau dapat memilih apa yang terbaik untuk jalan hidupmu kelak.

Anaku, meskipun kecederungan untuk memilih pasangan suami telah memberi jalan untuk menuju bahtera rumah tangga, akan tetapi jangan lupa bahwa dasar memilih pasangan haruslah mengutamakan atas dasar agamanya atau ahlak dari calon suami, baru kemudian keturunan, selanjutnya getaran hati yang membuat ikatan cinta lebih indah dan lebih bermakna.

Anaku Inayah Islamiyanti

Engkau telah ditakdirkan oleh Allah SWT, menjadi anak perempuan bungsu satu-satunya, setelah kelahiran 2 kakakmu laki-laki yaitu Ismail Al Faruqi dan Insan Karbela. Sungguh, kelahiranmu telah menggenapi kesempurnaan dan kebahagiaan kedua orang tuamu. Kehadiranmu ke dunia telah memenuhi harapan indah dari papah dan mamahmu di saat-saat menunggu kelahiran selama 9 bulan dengan penuh cemas dan harapan.

Kegembiraan paripurna dari papah dan mamahmu adalah saat-saat kelahiranmu yang telah memecahkan kecemasan dan kehawatiran. Engkau lahir sebagai anak perempuan yang menjadi dambaan dan harapan  orang tuamu selama ini.

Ternyata waktu itu terasa pendek dan singkat, kini engkau telah dewasa anaku, sehingga papah dan mamahmu harus melaksanakan tugas utama berikutnya, setelah menunaikan tugas lainnya yaitu mendidik, menyekolahkan, menafkahi dan terakhir kami harus menikahkanmu dengan seorang lelaki yang menjadi pujaan hatimu.

Agar kamu tahu, di saat-saat seperti ini, menjelang hari pernikahanmu, papah dan mamahmu menghadapi perasaan yang susah untuk digambarkan dengan ungkapan kata-kata, ada rasa bahagia karena kamu akan memperoleh pendamping hati untuk mengisi hari-hari dikehidupanmu kelak. Akan tetapi jauh dilubuh hati yang paling dalam, ada percikan kesedihan dan kegundahan yang menyesak di dada, sepertinya kamu akan dibawa pergi jauh orang lain ,,,, jauuh sekali. Meskipun kami tahu dan sadar kemanapun kamu pergi, bahwa antara anak dan orang tua tidak akan pernah putus hubungan batin dan ikatan nasab, serta tidak mungkin dipisahkan sampai kapanpun dan oleh siapapun. Karena kewajiban untuk mengabdi kepada suami, tidak berarti akan menghapuskan kewajibanmu untuk mengabdi kepada kedua orang tuamu.

Anaku, sosok orang tuamu (Mamah dan Papah), mungkin bukan contoh tauladan yang sempurna untuk dijadikan cermin dalam mengarungi rumah tangga. Akan tetapi Papah yakin, masih banyak ibroh atau pelajaran baik dalam kehidupan orang tuamu yang dapat kamu petik sebagai contoh nyata yang mudah dipahami dalam meniti kehidupan berumah tangga. Yang tentunya Al Quran dan sunah harus menjadi pegangan hidup yang utama dan pertama.

Mamahmu adalah sosok perempuan yang pantas untuk kamu teladani, baik dalam memaknai hidup, berjuang untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga, bekerja keras sebagai ibu tanpa mengenal lelah, mencintai suami dan anak-anaknya, mendidik dan membimbing kalian agar menjadi anak-anak yang berhasil kelak di kemudian hari.

Keberhasilan pendidikan kamu dan kakak-kakamu sebagian merupakan kontribusi nyata dari kerja keras ibumu mendidik kalian dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Anaku inayah Islamiyanti, andai saja Papah dan mamahmu pernah menyakiti hatimu, baik karena ucapan, perbuatan maupun sikap, yang mengakibatkan kamu merasa terluka atau tidak nyaman, maka pada kesempatan baik ini papah dan mamahmu memohon maaf yang sebesar-besarnya. Sungguh kalaupun orang tuamu pernah marah kepadamu, itu semata-mata untuk menunjukkan dan mengarahkan  apa yang terbaik untuk kamu, yang tentunya didasari oleh harapan agar anaknya mengerti apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, apa yang disukai orang tua dan apa yang tidak disukainya.

Anaku untuk engkau ketahui saja bahwa hati orang tuamu ibarat bulan purnama di langit yang terang benderang untuk menyinari dikegelapan malam, tidak ada rasa dendam, benci dan sesal sekecil apapun, yang ada hanyalah rasa kecintaan yang sangat mendalam, sebagaimana pepatah mengatakan kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah.

Anak-anaku, hati papah dan mamahmu amat sangat terbuka untuk memaafkan kalian semua, khususnya kamu Inayah Islamiyanti. Kamu mengucapkan atau tidak mengucapkan permohonan maaf kepada kami, orang tuamu, kami telah memaafkanmu sebelum kamu sempat memintanya.

………………………………

Pada bagian akhir ungkapan ini, papah dan mamahmu akan menyampai beberapa pesan pendek untuk kamu camkan dan lakukan.

Pertama : Ingat pesan Lukman kepada Anaknya

Tadi ibumu telah membacakan arti ayat 13-17 dari surat Lukman yang intinya adalah :

a.   Selalu menjaga ketauhidanmu dengan tidak menyekutukan Allah.

b.   Berbuat baik kepada orang tua, terutama ibumu yang telah mengandung selama 9 bulan.

c.    Jangan menaati perintah orang tua, jika mereka menyuruh kepada kemusyrikan.

d.   Bahwa perbuatan baik meskipun sebesar biji sawi, maka Allah akan membalasnya.

e.    Kerjakan sholat, berbuat yang makruf dan mencegah kemunkaran, serta hendaknya bersabar atas bencana yang menimpamu.

Kedua : Mengabdi dan cintailah suamimu sepenuh hati !

Di saat-saat mengisi kehidupanmu hiasilah dengan cinta dan saling sayang, menyayangi, karena itulah modal untuk melanggengkan pernikahan. Belajarlah untuk memahami perasaan, pikiran dan kebiasan-kebiasaan suami agar kamu dapat mengerti dan saling mengisi atas kekurangan yang ada pada kalian berdua.

Anakku, memang benar cinta bukanlah segalanya. Akan tetapi tanpa cinta, segalanyapun tidak akan bermakna dan indah. Tetaplah saling mencintai selama-lamanya. Percayalah bahwa kalian adalah dua makhluk yang memang ditakdirkan untuk bersama selamanya sampai Allah menetapkan lain."

Ketiga : Tetaplah istiqomah meskipun badai menerpa rumah tanggamu.

Anaku hidup berkeluarga ibarat gelombang, ada pasang ada surut, kadang pahit kadang manis. Betapa banyak contoh keluarga yang hancur karena tidak mampu menahan badai kehidupan. Hidup berkeluarga bukan lagi surga seperti yang diimpikan, akan tetapi menjadi neraka dunia yang akhirnya kandas dan tenggelam.

Anaku, belajarlah dari kehidupan orang-orang yang sukses mempertahankan kelanggengan rumah tangganya, yaitu keluarga yang dihiasi suasana sakinah (tenteram), mawadah (penuh cinta-kasih), dan rahmah (kasih dan sayang).

Untuk itu hendaklah kalian menjaga komitmen dengan selalu istiqomah pada niat awal untuk membangun keluarga dengan selalu memohon petunjuk dan mengharapkan keridhoan Allah SWT.

Keempat : Tak perlu berlebihan, hidup sederhana namun cukup adalah lebih baik

Anakku, yang kalian cari dalam hidup ini bukan materi yang paling utama. Tetapi kebahagiaan hakiki yang harus kalian peroleh. Untuk itu, tak perlu berlebihan dalam mencari harta. Hiduplah sederhana namun tetap cukup dan memiliki ketenangan batin."

 

Kelima : Mulailah belajar menjadi orangtua yang baik

Anakku, jika pada saatnya nanti kalian menjadi orangtua, maka jadilah orangtua yang baik. Yang selalu bisa membimbing dan membesarkan putra-putri kalian dengan penuh cinta-kasih.

Terakhir pesan untuk anak-anakku semua : Ismail Al Faruqi, Insan Karbela, dan Inayah Islamiyanti, papah meminta agar kalian semua menjaga hubungan persaudaraan dengan penuh kecintaan, jangan ada hal-hal yang remeh-temeh menjadi pemutus hubungan tali silaturahmi dan persaudaraan diantara kalian. Andai saja diantara kalian ada yang memiliki kelebihan di bidang harta-benda atau penghasilan, tengoklah saudaramu dan bantulah sesuai kemampuanmu, tanpa harus berhitung untung dan rugi, melainkan hendaknya didasari oleh rasa cinta dan kasih sayang sesama saudara. Anaku jagalah harga diri keluargamu dan jagalah kehormatan keluarga kita (Ramlan Ruvendi).

Anaku Papah mengucapkan Do’a :

“Baarakallaahu laka wa baarakaa ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khoir.” (mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan) Aamiin.

Kamipun mendo’akan kalian sebagai calon keluarga baru agar kelak menjadi keluarga sakinah, mawadah wa rahmah. Keluarga yang memberi arti dan manfaat bagi keturunanmu kelak, serta akan bermanfaat pula untuk umat dan bangsamu.

Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah, waqina ‘adzabannar.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabakaatuh.

Taman Pagelaran, 26 Agustus 2021 M/17 Muharram 1443 H

Orang tuamu :

Ramlan Ruvendi dan Isye Rizaliyantini

Kamis, 28 Juni 2007

Diseminasi Hasil Litbang BBIA di Bengkulu

Hasil-hasil litbang BBIA baik berupa hasil kajian produk, proses maupun perencanaan usaha yang pernah dilakukan perlu diketahui oleh masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat dapat menarik manfaat dari apa yang telah dilakukan BBIA tersebut. Untuk lebih mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang sesuai dengan potesi daerah, maka BBIA telah berinisiatif untuk menjalin kerjasama dengan Dinas Koperasi dan PKM Bengkulu dalam penyelenggaraan Diseminasi Hasil-Hasil Litbang dilaksanakan tanggal 19 Juni 2007 di Kota Bengkulu.
Acara diseminasi yang diiringi oleh hujan deras dari pagi hari sampai menjelang siang tersebut tidak menyurutkan jumlah peserta yang hadir. Peserta yang hadir kurang lebih 35 orang yang terdiri atas para Kepala Dinas Koperasi dan UKM dan Kepala Dinas Perindustrian dari masing-masing Kabupaten dan Kota se Propinsi Bengkulu serta utusan dari UKM dari masing-masing Kabupaten se Propinsi Bengkulu.
Karena satu dan lain hal acara yang semula akan dibuka pukul 9.00 akhirnya dapat dibuka secara resmi oleh Asisten II Pemda Bengkulu pada pukul 11.00 yang didahului dengan sambutan dan pengarahan yang cukup panjang mengenai arti pentingnya kegiatan sosialisasi untuk masyarakat Bengkulu. Beliau mengharapkan agar materi sosialiasi ini dimanfaatkan sebaik-baiknya dan diimplementasikan sesuai dengan potensi setiap daerah/Kabupaten.
Pemaparan dan diskusi dilakukan dalam 2 sesi secara panel yang terdiri atas :
Sessi 1 :
1. Kebijakan dan Program Pembinaan Koperasi & UMKM disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi & PKM Provinsi Bengkulu (Drs. H. Zainal Abidin).
2. Potensi Komoditas Sektor Pertanian di Propinsi Bengkulu disampaikan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Benkulu.
3. Kajian Pengembangan Industri Agro di Provinsi Bengkulu disampaikan oleh Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Balitbangda Propinsi Bengkulu (Drs. Fattah Ahyat, M.Si)
4. BBIA dalam Memberikan Jasa Pelayanan Teknis kepada Masyarakat disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik BBIA (Ir. W. Wahyu Wijayadi, MA)
Sessi 2 :
1. Pengembangan Industri Ramah Lingkungan (Eco-Industry) Berbasis Bambu disampaikan oleh Peneliti BBIA (Ir. Hitler Guring Pohan).
2. Pengenalan Mesin – Mesin Peralatan IKM Industri Agro disampaikan oleh Kepala Seksi Alih Teknologi BBIA (Ir. Suprapto)
3. Prospek Pengembangan Singkong Briket Sebagai Bahan Baku Industri Makanan dan Aneka Industri di Bengkulu disampaikan oleh Ir.Priyo Waspodo, M.Sc.
4. Prospek Membangun Pabrik Gula Aren di Bengkulu oleh Kepala Seksi Informasi BBIA (Ramlan Ruvendi, SE,MM)
Dalam acara sosialisasi yang bertemakan “mendorong pengembangan UKM Bengkulu berbasis agro melalui kemitraan usaha” ini, memperagakan pula berbagai contoh produk hasil samping dan produk alternatif nira aren, minyak kelapa, arang dan vinegar bambu, singkong briket, dll.
Setelah presentasi yang diikuti dengan interaksi antara peserta dengan penyaji, selanjutnya acara ditutup oleh Kepala Bidang PJT BBIA pada pukul 16.30. (rm210607)